Inikah yang Terjadi Ketika Orang Kaya Tiongkok Berani Melawan Pemerintah?

Inikah yang Terjadi Ketika Orang Kaya Tiongkok Berani Melawan Pemerintah?
Fan BingBing dan Jack Ma menghilang selama beberapa bulan setelah menghadapi masalah dengan Partai Komunis China. (Wikimedia Commons: Georges Biard/Reuters: Yuya Shino)

Sejak kemunculannya itu, dia kemudian terlihat sedang bermain golf di pulau Hainan. Tampaknya Jack Ma yang sebelumnya sering tampil di depan umum sekarang berusaha untuk tidak banyak tampil.

Jack Ma bukanlah satu-satunya orang terkenal yang kemudian menjadi perhatian Partai Komunis Tiongkok.

Menjadi orang yang super kaya di Tiongkok juga mendatangkan risiko berbahaya dalam beberapa tahun terakhir.

"Biarkan mereka kaya dulu"

Di tahun 1960-an, terjadi Revolusi Kebudayaan di Tiongkok di mana pemimpin negara tersebut, Mao Zedong, melancarkan serangan terhadap para intelektual dan orang-orang kaya di sana, sehingga menimbulkan banyak kekacauan.

Di tahun 1978, dua tahun setelah Mao Zedong meninggal dunia,  Deng Xiaoping yang menggantikannya mengatakan bahwa Tiongkok tidak lagi memiliki plihan, dan harus 'membiarkan beberapa orang menjadi kaya dulu'.

Sejak itu pertumbuhan ekonomi Tiongkok menjadi luar biasa pesat sehingga menciptakan lebih banyak miliarder dibandingkan negara-negara lainnya.

Beijing sendiri sekarang telah menjadi rumah untuk banyak miliarder di dunia, melebihi kota-kota lainnya, termasuk New York.

Bahkan masa pandemi pun tidak memperlambat laju kekayaan, dengan para orang kaya di Tiongkok menambah kekayaan mereka sebanyak A$1,94 triliun.

Semakin banyak orang kaya di Tiongkok, namun menjadi kaya di sana juga mendatangkan risiko menjadi perhatian pemerintah atas berbagai tindakan mereka yang lakukan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News