Inilah Beda Fisik Uang NKRI dengan Uang Lama Rp 100.000

Inilah Beda Fisik Uang NKRI dengan Uang Lama Rp 100.000
Inilah Beda Fisik Uang NKRI dengan Uang Lama Rp 100.000

Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok A. Siahaan mengatakan, uang NKRI memang dicetak mirip dengan uang lama agar masyarakat tidak bingung. Namun demikian, masyarakat tetap bisa mencermati beberapa perbedaan antara yang baru dan uang lama.

"Kalau misalnya diganti warna, nanti masyarakat malah bertanya-tanya," katanya.

Menurut Lambok, pada tahap awal, penerbitan uang NKRI saat ini hanya untuk pecahan uang terbesar, yakni Rp 100.000. Hal itu disebabkan karena keterbatasan kemampuan pencetakan uang oleh Peruri. "Jadi, nanti secara bertahap uang NKRI akan ada untuk semua pecahan," ucapnya.

Frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia dan hadirnya tanda tangan gubernur BI serta mentri keuangan, kata Lambok, memiliki makna filosofis bahwa Rupiah merupakan simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia.

"Dengan begitu, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan uang Rupiah dalam setiap transaksi di wilayah NKRI, termasuk di daerah terpencil dan daerah terluar Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Ronald Waas meminta agar masyarakat tidak khawatir dengan beredarnya beberapa gambar mata uang redenominasi di media sosial. Menurut dia, gambar tersebut hanyalah bahan presentasi ketika BI melakukan sosialisasi tentang rencana redenominasi. "Jadi, uang baru nanti mirip dengan uang lama, belum ada uang redenominasi," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, sejak 2013 lalu, BI menggulirkan wacana redenominasi atau penyederhanaan penulisan uang. Misalnya, uang Rp 100.000 hanya ditulis Rp 100, atau Rp 50.000 hanya ditulis Rp 50, namun nilainya tetap sama. Redenominasi hanya dimaksudkan untuk penyederhanaan penulisan saja, bukan pemotongan nilai uang.

"Redenominasi butuh waktu lama, banyak tahapan yang harus dilalui, termasuk syarat stabilitas politik dan ekonomi," katanya. (owi)

JAKARTA - Sektor moneter Indonesia memasuki babak baru. Untuk pertama kalinya, pemerintah berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News