Inilah Daerah Rawan Banjir!
Pemprov DKI Minta Pusat Turun Tangan
Senin, 27 September 2010 – 08:17 WIB

Inilah Daerah Rawan Banjir!
Di Jakarta Barat, setidaknya ada 200 saluran pengubung yang lebarnya antara 2 meter hingga 5 meter. Panjangnya rata-rata 45 meter. Pada 2008, telah dilakukan revitalisasi di 40 titik. Kemudian pada 2009 ada 80 titik. Artinya, sudah 75 persen kali dinormalisasi. “Masalah yang terjadi di saluran penghubung ini rata-rata ditutup oleh bangunan. Seperti di Daan Mogot, begitu ditertibkan, saluran dinormalsasi, banjir bisa diminimalisasi,” ungkapnya.
Baca Juga:
Untuk mengurangi dampak banjir, saluran penghubung akan dilebarkan. Baik mulut air maupun tali air dari kondisi saat ini yang hanya 40 cm hingga 80 cm. Dengan lebar tersebut, air bisa mengalir, namun harus antre. Seperti di Kyai Tapa, harus dibantu dua unit pompa untuk bisa mengalirkan air masuk ke Kali Grogol. Pompa juga dipasang di Daan Mogot dengan kapasitas 500 meter per detik. Air disedot menuju Kali Mookervart. Begitu juga di kapuk akibat air laut.
Sementara itu, Plh Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Selatan Yayat Hidayat menyatakan, memasuki musim penghujan, daerah selatan memang banyak yang rawan banjir. Apalagi, banyak di antaranya daerah cekungan. Seperti di Petogogan, Kemang, Kedutaan Brazil, komplek IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Pasar Minggu serta lokasi lainnya. Jika hujan deras di hulu ditambah di Jakarta juga hujan deras, banjir dipastikan terjadi di daerah rawan banjir itu. Ketinggian antara 30 cm hingga 200 cm.
“Seperti Kali Krukut, saat ini kondisinya sangat parah. Terjadi penyempitan akibat banyaknya bangunan. Banyak yang permanen. Bahkan ada apartemen. Rencananya akan ditertibkan. Diperdalam dan dilebarkan. Karena ada apartemen, dibongkar tidak mungkin. Alernatifnya, sungai akan dibelokkan,” terangnya. Penertiban yang mulai dilakukan tahun depan rencananya akan dimulai dari Rengas hingga Balen serta dari Tendean hingga TB Simatupang. (aak)
JAKARTA -- Banjir yang mulai sering terjadi akhir-akhir ini ditengarai masih akan terus terjadi di titik rawan banjir. Paling tidak, dari 99 titik
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS