Inilah PR Terbesar Panglima TNI Baru

jpnn.com - JAKARTA - Pengajar Politik Pertahanan dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi menilai, jatuhnya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara menampar muka Indonesia.
Insiden itu dianggap semakin merontokkan kekuatan dirgantara Indonesia yang memang sedari awal rapuh karena sebagian besar alutsistanya berusia uzur.
Menurut Muradi, pengadaan Alutsista dengan program Minimum Essential Forces (MEF) sejatinya adalah bagian dari menyiasati keterbatasan anggaran pertahanan. Namun program tersebut terjebak dengan target pemenuhan kuantitatif.
"Pada konteks inilah mengapa kemudian pengadaan alutsista lewat skema hibah yang selama ini hanya mengejar kuantitas alutsista tanpa memerhatikan kualitas dan kemampuan dalam mengamankan kedaulatan indonesia," kata Muradi, Rabu (1/7).
Muradi menegaskan, Panglima TNI yang baru harus menjadikan modernisasi alutsista sebagai pekerjaan rumah yang serius. Panglima TNI melalui Kementerian Pertahanan juga harus menekankan pengadaan alutsista baru dan berani menolak semua skema hibah.
"Agar postur pertahanan Indonesia ke depan lebih baik dalam menjamin kedaulatan Indonesia," ungkap Muradi. Apalagi, sejak awal Presiden Jokowi telah berkomitmen untuk menyokong pengembangan dan modernisasi pertahanan. (boy/jpnn)
JAKARTA - Pengajar Politik Pertahanan dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi menilai, jatuhnya pesawat Hercules milik TNI Angkatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seleksi PPPK Tahap 2 Berlangsung hingga 30 Mei 2025, BKN Beri Info Skor CAT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi