Inisiasi Andi Nurpati jadi Pangkal Surat Palsu
Rabu, 13 Juli 2011 – 05:15 WIB
JAKARTA - Sedikit demi sedikit fakta terkait latar belakang munculnya surat palsu MK muncul dari Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu. Kemarin (12/7), di depan para anggota panja, Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengungkap, kalau Andi Nurpati yang menginisiasi upaya meminta penjelasan atas putusan MK terkait gugatan Partai Hanura di dapil Sulsel I.
Langkah mengawali dikirimkannya surat meminta penjelasan tersebut dilakukan saat rapat KPU, pada 14 Agustus 2009. Agenda rapat, saat itu, adalah persiapan penetapan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden. "Tidak ada agenda khusus pembahasan terkait hal itu dalam rapat, Ibu Andi (Nurpati) yang datang kepada kami sore hari menjelang maghrib," ungkap Abdul Hafiz Anshary, di depan Panja Mafia Pemilu, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/7).
Mantan anggota pemilu yang kini bergabung dengan Partai Demokrat tersebut lantas mengeluarkan surat rencana meminta penjelasan ke MK. Yaitu, terkait perolehan suara di Sulsel I pasca putusan MK. "Kami dimintai persetujuan dan memaraf surat tersebut," imbuhnya.
Hafiz malanjutkan, pada 15 Agustus 2011, sudah ada surat balasan dari MK yang dikirimkan melalui faks. "Meski demikian, hingga kini, belum diketahui siapa yang mengirim atau menaruh surat tersebut di meja staf saya yang kemudian diserahkan ke saya," jelasnya.
JAKARTA - Sedikit demi sedikit fakta terkait latar belakang munculnya surat palsu MK muncul dari Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu. Kemarin (12/7),
BERITA TERKAIT
- Diminta Maju Sebagai Cagub DKI Lagi, Anies Minta Izin untuk Berpikir
- Pilkada Harus Jadi Momentum Golkar Menjaring Tokoh Karismatik untuk Kepemimpinan Nasional
- 338 Orang Mengikuti Tes CAT Calon anggota PPK Pilkada Boyolali
- 243 Orang Sudah Daftar, Golkar Segera Seleksi Balon Kada di Sumut
- 4 Bakal Calon Gubernur NTB Ini Mendaftar Lewat Demokrat
- Hasto Soal PDIP di Dalam atau Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran: Dibahas dalam Rakernas