Insiden Kebakaran di Lapas Sulit Dihindari Jika Dukungan Anggaran Setengah Hati

Insiden Kebakaran di Lapas Sulit Dihindari Jika Dukungan Anggaran Setengah Hati
Lapas Tangerang terbakar. Ilustrasi Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul menyoroti insiden terbakarnya Lapas Klas I Tangerang yang menewaskan 41 warga binaan.

Adib menilai insiden kebakaran di Lapas Tangerang tersebut justru makin menunjukkan pemerintah tak serius menangani warga binaan yang ada di penjara.

Menurutnya, sudah begitu lama masalah di lapas, seperti bangunan tak layak, over kapasitas, fasilitas yang minim seolah ini tak bisa diselesaikan.

"Sebagus apa pun manajemen pengelolaan kalau gedungnya tua, fasilitas banyak tak layak, jangan kaget kejadian seperti ini bakal terulang lagi. Di sini penting soal dukungan anggaran," ujar dia dalam siaran persnya, Jumat (10/9).

Adib menambahkan, salah satu kunci penting untuk menyelesaikan masalah ini adalah political will. Padahal dukungan politik dan anggaran ini yang selalu didengungkan terutama oleh DPR , tetapi juga masih setengah hati.

"Political will dan dukungan anggaran sangat penting. Kan anggota DPR itu kalau reses sering kan kunjungan kerja ke lapas,” kata dia.

Dia berpendapat lapas adalah tempat memanusiakan warga binaan yang tengah menjalani masa hukuman agar menjadi manusia yang bermanfaat di kemudian hari.

"Ini seharusnya sejalan dengan revolusi mental yang menjadi prioritas presiden. Walaupun mereka bersalah secara hukum tetapi mereka adalah manusia,” tegas dia.

Adib Miftahul mengatakan bahwa insiden kebakaran di Lapas sulit dihindari jika dukungan anggaran masih setengah hati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News