Intelijen Negara Temukan Pengalihan Isu

Intelijen Negara Temukan Pengalihan Isu
Intelijen Negara Temukan Pengalihan Isu
JAKARTA - Investigasi pemerintah menanggapi tuduhan bahwa aparat RI kerap memeras nelayan Malaysia tuntas sudah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) akhirnya menemukan sejumlah fakta baru. Laporan tim investigasi menyebutkan, tuduhan pemerasan nelayan Negeri Jiran oleh petugas DKP Kepri itu tidak terbukti.

"Itu adalah provokasi aparat Malaysia untuk mengalihkan isu," ujar Dirjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan KKP, Aji Sularso, di Jakarta, Minggu (12/8) kemarin.

Provokasi itu dilakukan Aparat Polis Diraja Malaysia (PDRM) dengan menyebarkan dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penangkapan tiga petugas DKP Kepri. Dalam dokumen yang diterima Jawa Pos itu, aparat PDRM menyebutkan bahwa petugas DKP menculik dan meminta tebusan untuk pembebasan 7 (tujuh) nelayan Malaysia. Dokumen 10 halaman itu berkop Markas Pasukan Gerakan Marin PDRM Johor, tertanggal 15 Agustus 2010, dan ditandatangani Kalaichelvan Nadarajah Timbalan Komander Pasukan Gerakan Marin Wilayah 2 PDRM 81200 Tampoi Johor.

Pasal penculikan dituduhkan kepada petugas DKP atas dasar permintaan uang kepada keluarga nelayan Malaysia melalui SMS. Uang yang diminta total RM 3.500, dan agar dikirimkan melalui Western Union pada pria bernama Harun yang tinggal di Batam. Polisi Malaysia menuduh SMS itu dikirim oleh oknum petugas DKP.

JAKARTA - Investigasi pemerintah menanggapi tuduhan bahwa aparat RI kerap memeras nelayan Malaysia tuntas sudah. Kementerian Kelautan dan Perikanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News