Interupsi bagi Pencari Kekuasan

Interupsi bagi Pencari Kekuasan
Interupsi bagi Pencari Kekuasan
Hari ini pun idemdito saja. Ketika tak lama lagi sejumlah anggota DPR-DPRD-DPD dan MPR, bahkan juga para menteri baru dalam kabinet akan dilantik, puluhan juta rakyat miskin masih bergumul dengan pertanyaan: apa besok makan? Bukan besok mau makan apa, atau yang lebih vulgar: besok siapa yang kita makan? Tidak! Rakyat negerimu masih banyak yang menderita, Tuan-Tuan yang terhormat!

Ketika krisis financial global masih mencekam dunia dan imbasnya merembes kepada petani karet dan sawit di Labuhanbatu dan Madina, apakah pantas ada yang masih berani mengolah duit rakyat yang bernama APBN dan APBD demi kepentingan golongan, atau pribadi? Bukankah berbagai infrastruktur seperti jalan, drainase, irigasi, listrik, air minum dan sebagainya niscaya merupakan skala prioritas yang mendesak untuk ditunaikan?

Berbagai kasus korupsi yang ramai ditulis jurnalis di suratkabar, kadang membuat kita sebal. Apakah nurani mereka tidak lagi sensitive dan nekad untuk hidup mewah sementara ada orang yang kelaparan?

Ironisnya dalam berbagai pidato di upacara ini dan itu, atau talking-talking di depan wartawan, selalu kita dengan bahwa misi pemerintah adalah membebaskan penduduk dari lilitan kemiskinan.

Oo, kekuasaan betapa mempesonanya engkau sehingga selalu dikejar-kejar orang-orang dengan cara yang pragmatisme, bahkan kadang bila perlu dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News