Invasi Gaza Untungkan Netanyahu

Invasi Gaza Untungkan Netanyahu
Invasi Gaza Untungkan Netanyahu
JERUSALEM - Tiga hari jelang pemilu nasional yang dihelat pada 10 Februari nanti, eskalasi politik di Israel kian panas. Persaingan tokoh konservatif Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni semakin ketat. Namun, sampai kemarin (6/2), Partai Likud yang diketuai mantan perdana menteri (PM) Israel itu masih tetap unggul.

Jajak pendapat terbaru Dahaf Institute memperkirakan Likud unggul dua kursi dari Partai Kadima yang dipimpin Livni. Kubu Netanyahu diprediksi mampu meraih 25 di antara 120 kursi yang diperebutkan di parlemen. Sedangkan kubu Livni diramalkan memperoleh 23 kursi. Survei yang dipublikasikan di harian Yediot Ahronot kemarin (6/2) melibatkan sekitar 1.000 responden.

Belakangan, situasi politik Israel memberikan angin segar bagi kubu Netanyahu. Politikus yang tidak pernah menyepakati penarikan pasukan dari Jalur Gaza itu seolah memperoleh pembenaran setelah gencatan senjata Israel-Palestina kembali gagal menghentikan bentrok. Militan-militan Gaza pun tidak berhenti menembakkan roketnya ke Israel meski Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah ditarik mundur.

"Gaza masih tetap menjadi agenda utama karena mereka (militan) masih terus menghujani kita dengan roket," tandas Efraim Inbar, analis politik sekaligus direktur BESA Centre for Strategic Studies, di Bar-Ilan University. Kepada Agence France-Presse, dia menyatakan bahwa kondisi tersebut bakal memuluskan perjuangan Netanyahu menuju kursi PM. Apalagi, sebagian besar warga Israel sependapat dengan dia dan menyayangkan penarikan mundur IDF yang berbuntut hujan roket.

JERUSALEM - Tiga hari jelang pemilu nasional yang dihelat pada 10 Februari nanti, eskalasi politik di Israel kian panas. Persaingan tokoh konservatif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News