Investasi Perkebunan Butuh Rp62,9 Triliun

Investasi Perkebunan Butuh Rp62,9 Triliun
Investasi Perkebunan Butuh Rp62,9 Triliun
PEKANBARU-Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jendral Perkebunan, kebutuhan investasi untuk pembangunan perkebunan tahun 2013 sebesar Rp62,9 triliun. APBN berperan sebagai pengungkit dalam pembangunan pembangunan perkebunan. Ini disampaikan Rismansyah Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, Ditjenbun RI dalam Rakor Pembangunan Perkebunan Provinsi Riau tahun 2012, di Hotel Pangeran Pekanbaru, (20/3).

Karena itu, menurutnya antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota harus saling bersinergis. Dikatakannya, arah kebijakan pembangunan perkebunan tahun 2013, mendukung arah kebijakan pembangunan pertanian tahun 2013, pengembangan kawasan berbasis komoditi perkebunan menjadi pendekatan operasional pembangunan perkebunan, satker otonom ditentukan berdasarkan kinerja tahun anggaran sebelumnya dan nomenklatur dinas menyebutkan "perkebunan" serta besaran anggaran.

Menurutnya, dalam pertemuan itu, sasaran pembangunan perkebunan tahun 2013 diarahkan pada sektor yang strategis. Mendorong pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) perkebunan 11,41 persen. Terbukanya kesempatan kerja baru sebanyak 450 ribu tenaga kerja dengan melibatkan petani 20,9 juta KK.

Peningkatan pendapatan pekebun menjadi 1.780 US Dollar per KK per tahun per 2 hektar. Peningkatan nilai tukar petani, peningkatan ekspor 51,99 milyar US Dollar, revitalisasi perkebunan 240.000 hektar, swasembada gula nasional 4,93 juta ton di areal 691,95 ribu hektar, produksi bahan tanaman sumber bahan nabati 1.226,20 ribu ton, gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao nasional 40 ribu hektar, pengembangan komoditi pemenuhan kebutuhan dalam negeri seluas 503 ribu hektar dengan produksi 141 ribu ton.

PEKANBARU-Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jendral Perkebunan, kebutuhan investasi untuk pembangunan perkebunan tahun 2013 sebesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News