Investor Bursa Pilih Bertahan

Investor Bursa Pilih Bertahan
Investor Bursa Pilih Bertahan

Merujuk fakta itu, Budi meramalkan indeks akan bergerak dikisaran support 3450 dan resistence 3530. Saham-saham perbankan masih akan mendominasi dan menyanggah indeks. Saham-saham itu antara lain Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Indofood Sukses Makmur (INDF), Mayora (MYOR), Semen Gresik (SMGR), Adhi Karya (ADHI) dan, Wijaya Karya (WIKA).

"Sementara untuk investor asing masih tetap bertahan meski nilai transaksinya tidak tinggi. Mereka juga standby di dalam negeri," imbuhnya.

Menutup perdagangan, Senin (21/2), Indeks turun tipis 3,854 poin (0,12 persen) ke level 3.497,643. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 1,356 poin (0,21 persen) ke level 620,106. Meski investor asing membukukan pembelian bersih (foreign nett buy) sebesar Rp 307,134 miliar di seluruh pasar, namun indeks belum mampu naik ke teritori positif. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 112.016  kali pada volume 2,99 miliar lembar saham senilai Rp 3,918 triliun. Sebanyak 88 saham naik, 121 saham turun, 85 saham stagnan.

Berikut kondisi bursa-bursa regional. Indeks Komposit Shanghai melesat 32,96 poin (1,14 persen) ke level 2.932,76. Indeks Hang Seng turun 109,82 poin (0,47 persen) ke level 23.485,42. Indeks Nikkei 225 naik tipis 14,73 poin (0,14 persen) ke level 10.857,53. Indeks Straits Times melemah 20,85 poin (0,68 persen) ke level 3.066,07.  

JAKARTA - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kurang menggigit. Itu setelah kemarin indeks dipaksa menyudahi perdagangan di zona merah. Indeks

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News