Investor Profit Taking Saat Pembukaan IHSG

Investor Profit Taking Saat Pembukaan IHSG
Investor Profit Taking Saat Pembukaan IHSG
JAKARTA - Positifnya data inflasi tak mampu mengangkat performa lantai bursa. Sentimen negatif yang datang dari memburuknya sejumlah bursa kawasan lebih memengaruhi kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG). Pada perdagangan Senin (1/12), indeks ditutup melemah sebesar 18,41 poin (1,48 persen) menuju level 1.223,12. Kelompok 45 saham unggulan, indeks LQ-45, tergelincir 1,85 persen (4,46 poin) menjadi 237,03. Terdapat 100 saham yang turun harganya, 38 saham naik, dan 51 lainnya stagnan. Transaksi harian mencapai Rp 2,02 triliun.

Pada pembukaan perdagangan, indeks sebenarnya menunjukkan gejala penguatan. "Namun, indeks saham kemudian melemah karena investor merealisasikan keuntungan (profit taking, Red)," ujar analis BNI Securities Norico Gaman. Aksi ambil untung dilakukan investor memanfaatkan penguatan indeks pada pekan lalu.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi pemimpin pelemahan indeks. Berubahnya mekanisme transaksi pembelian saham BUMI oleh konsorsium Northstar membuat investor kembali meragu. Investor melakukan aksi profit taking setelah harga saham emiten batubara terbesar itu menguat pada pekan lalu.

Kinerja indeks kemarin mengikuti sebagian besar bursa kawasan yang melemah. Indeks Nikkei Jepang tertebas 1,4 persen (115 poin), indeks Kospi Korea tergelincir 1,6 persen (17,45 poin). Bursa tetangga, indeks STI Singapura dan KLCI Malaysia masing-masing turun 40,13 poin (2,32 persen) dan 17,7 poin (2 persen). Hanya indeks Shanghai Tiongkok yang terkerek 1,25 persen (23,46 poin) dan indeks Hang Seng Hongkong mendaki 220,6 poin (1,6 persen). (eri/fan)

JAKARTA - Positifnya data inflasi tak mampu mengangkat performa lantai bursa. Sentimen negatif yang datang dari memburuknya sejumlah bursa kawasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News