IPW: POlisi Jangan Anggap Enteng Hilangnya 250 Dinamit
Selasa, 02 Juli 2013 – 13:30 WIB

IPW: POlisi Jangan Anggap Enteng Hilangnya 250 Dinamit
Lalu ada juga kelompok pengikut Sigit Qurdowi dari Solo. "Meski Sigit sudah tewas tertembak, pengikutnya masih beraksi. Bom bunuh diri di mesjid Polres Cirebon pada 15 April 2011 adalah rancangan mereka," ucap Neta.
Karena itu hilangnya 250 dinamit menurutnya, harus diwaspadai karena bisa dijadikan bom ransel. Sebab bahan peledak organik dalam dinamit adalah bahan utama pembuatan bom ransel, yang ringkas, dan tidak perlu jumlah banyak tapi hi-explosive. Bom ransel bukan terbuat dari bahan peledak anorganik low explosive yang biasa disebut black powder, jadi ledakannya akan lebih dahsyat.
"Jadi, dalam kasus hilangnya 250 dinamit tersebut, Polri harus mengantisipasi serangan bom bunuh diri dengan target dalam ruangan, seperti yang terjadi di Hotel Marriott II dan Jimbaran Cafe, Bali. Jika Polri bisa segera menemukan 250 dinamit itu kekhawatiran itu tentu akan berkurang," pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kepolisian Republik Indonesia tidak menganggap enteng, lengah dan ceroboh terkait kasus hilangnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Belum 100 Hari Dilantik, Pramono Rombak 59 Pejabat Eselon Termasuk Wali Kota
- Menteri Rini Mengenang Masa Kuliah, jadi CPNS 1990, Kisah Hidup Tidak Selalu Mulus
- YATBL Laporkan Muhammad Kadafi ke Bareskrim Polri
- Kementerian BUMN Tunjuk Rivan Purwantono Sebagai Direktur Utama Jasa Marga
- KUHAP Baru Diharapkan Tingkatkan Kepercayaan Publik pada Sistem Hukum
- Bhikkhu Thudong Singgah di Kantor Gubernur Jateng, Luthfi Dukung Penuh