Iqbal Menilai Gibran Telah Menunjukkan Kecongkakan

Iqbal Menilai Gibran Telah Menunjukkan Kecongkakan
Muhaimin Iskandar (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka di atas panggung Debat Cawapres Pemilu 2024 di Gedung JCC, Jakarta, Minggu (21/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Jember (Unej) Muhammad Iqbal menilai penampilan Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1).

Iqbal menilai calon wakil presiden nomor urut 2 itu belum matang dalam hal kecerdasan emosional.

"Debat itu paling tidak punya pengaruh tiga sampai tujuh persen. Publik yang bersentimen negatif saya kira wajar. Secara pengalaman, Gibran memang belum cukup matang dan terlihat belum memiliki kecerdasan emosional yang matang," kata Iqbal dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (24/1).

Iqbal berpendapat Gibran cenderung sibuk menampilkan gimik dan menyerang personal lawan-lawan politiknya.

Di lain sisi, dua cawapres lainnya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar, justru terlihat lebih substansial dalam beradu gagasan.

Dia menjelaskan, dalam komunikasi debat, terdapat dua strategi yang lazim digunakan, yakni komunikasi suportif dan komunikasi defensif.

Komunikasi suportif lebih mendorong diskusi yang setara dan terbuka. Komunikasi defensif menonjolkan siasat menjatuhkan lawan ketimbang adu gagasan.

"Apa yang dilakukan oleh Gibran dengan lebih banyak menanyakan terminologi itu, justru cenderung kepada defensif. Artinya, strategi untuk bagaimana melontarkan istilah atau terminologi yang sifatnya cenderung demonstratif, berupaya untuk menjebak Mahfud dan Muhaimin dengan beberapa pertanyaan itu," katanya.

Pengamat politik dari Unej Muhammad Iqbal menilai Gibran Rakabuming telah menunjukkan kecongkakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News