Iran Ditinggal Ayatollah Anti Pemerintah
Minggu, 20 Desember 2009 – 21:45 WIB

Foto : AP
Montazeri adalah salah satu pemilik gelar ayatollah, pemimpin agama paling senior bagi Muslim bermazhab Syiah. Banyak tokoh pro-oposisi yang sepihak dengan Montazeri, yang berkumpul di rumah sang Ayatollah sesaat setelah kematiannya.
Baca Juga:
Namun kantor berita Iran, IRNA, hanya melaporkan kematian Montazeri dalam laporan singkat tanpa embel-embel gelar sebagai salah satu tokoh spiritual berpengaruh. Laporan IRNA itu menunjukkan adanya ketegangan serius pemerintah dan oposisi. Padahal, kematian terakhir salah satu figur penting di Iran dibarengi dengan liputan luas media pemerintah disertai ucapan belasungkawa dari para pemimpin Iran, keluarga, ataupun para pengikut.
Setelah kekisruhan paska pemilihan presiden Juni lalu yang kembali menempatkan Mahmoud Ahmadinejad sebagai Presiden Iran, pihak pro-pemerintah mencoba mereduksi pengaruh Montazeri dengan menyebarluaskan kabar bahwa sang Ayatollah telah berubah pikun dan para pendukungnya mengeluarkan opini dengan mengatasnamakan Montazeri.
Dua dekade silam, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menggantikan Ayatollah Khomeini. Namun putra tokoh sentral Revolusi Islam Iran itu terus-menerus menjadi sasaran kritik gerakan oposisi Iran, dan semakin memuncak sejak kisruh pilpres Juni lalu.
TEHERAN - Tokoh spiritual Iran yang bersebrangan dengan pemerintah, Ayatollah Hossein Ali Montazeri, meninggal dunia di usia 87, Minggu (20/10) kemarin.
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit