Irawati

Oleh Dahlan Iskan

 Irawati
Dahlan Iskan di tepi Sungai Irawati, Lahore. Foto: disway.id

Dewa Indra digambarkan sering muncul dengan kuda putihnya. Kalau lagi marah Indra bisa membuat hujan, badai, banjir di wilayah itu.

Baca Juga:

Tentu saya balik ke Lahore bukan karena itu. Melainkan untuk tahu di mana lokasi Jawaharlal Nehru. Yang berani mengibarkan bendera India. Untuk pertama kali. Pada malam tahun baru. Akhir 1929.

Kepercayaan lama pada Dewa Indra, saya kira, lantaran waktu itu belum ada ahli cuaca. Yang kini ilmu itu bisa menjelaskan: setiap Juli dan Agustus pasti banyak hujan badai dan banjir di sana. Dengan udara yang sangat sumuk. Ahli cuaca menyebutnya itu musim monsoon.

Pada tahun 1929 itu belum ada negara yang disebut Pakistan. Seluruh kawasan ini masih disebut India. Di bawah penjajahan Inggris.

Masih ingat sejarah ini bukan? Sebelum terjadi perang Inggris - Belanda, kawasan Timur Jauh ini dikuasai satu perusahaan. Kongsi dua negara itu.

Waktu  terjadi perang di Eropa, pemegang saham perusahaan itu sepakat: perusahaan dibagi dua. Pemegang saham Inggris menguasai India dan sekitarnya. Yang kaya akan kapas.

Pemegang saham Belanda menguasai India Timur (kelak disebut Indonesia). Yang kaya akan rempah.

Jadi, sejak zaman itu pun, yang menjajah itu sebenarnya perusahaan. Perusahaan asing.

Kebencian rupanya lebih mudah membekas ketimbang persahabatan. Itulah sejarah bumi manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News