Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi
Ternyata Ada Hubungan Antara Stupa dan Penentuan Awal Musim
Selasa, 05 Juli 2011 – 00:25 WIB
Namun, jerih payah tersebut membuatnya bernapas lega. Hasil yang dia peroleh ternyata sangat memuaskan. Proyeknya tersebut mampu meluluskannya dari Astronomi ITB dengan nilai A.
Kini arek Lembah Harapan, Lidah Wetan, Surabaya, itu memang sudah lulus dan bekerja. Namun, ini bukan berarti penelitiannya berhenti total. Sebab, kata Irma, masih banyak hipotesis yang perlu dibuktikan meski secara resmi timnya sudah dibubarkan. "Tidak tahu kapan akan berhenti," ucapnya.
Saat ini penelitiannya masih berlanjut di belakang layar. Dia masih berhasrat membuktikan bahwa Borobudur memang berfungsi sebagai jam matahari. Selain itu, dia belum memiliki jawaban utuh mengenai Borobudur dan rasi bintang Orion.
Dari tiga misteri itu, Irma mengungkapkan, yang paling bagus progresnya adalah Borobudur sebagai jam matahari. Yang membanggakan, risetnya telah membawa Irma terbang ke Jepang September tahun lalu. Di sana dia mempresentasikan penelitiannya di observatorium Jepang pada International Conference on Oriental Astronomy. Pada 25-29 Juli nanti dia juga diundang ke Thailand untuk menyampaikan riset tentang Borobudur dan jam matahari di pertemuan astronomi Asia Pasifik. (*/c4/c9/kum)
Mungkin sudah cukup banyak orang yang meneliti Candi Borobudur. Tapi, yang dilakukan Irma Hariawang termasuk langka dan unik. Sebab, dia meneliti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor