Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi

Ternyata Ada Hubungan Antara Stupa dan Penentuan Awal Musim

Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi
Irma Hariawang (dua dari kiri) bersama teman-temannya sesama peneliti. Foto : Dhimas Ginanjar/Jawa Pos

Namun, jerih payah tersebut membuatnya bernapas lega. Hasil yang dia peroleh ternyata sangat memuaskan. Proyeknya tersebut mampu meluluskannya dari Astronomi ITB dengan nilai A.

Kini arek Lembah Harapan, Lidah Wetan, Surabaya, itu memang sudah lulus dan bekerja. Namun, ini bukan berarti penelitiannya berhenti total. Sebab, kata Irma, masih banyak hipotesis yang perlu dibuktikan meski secara resmi timnya sudah dibubarkan. "Tidak tahu kapan akan berhenti," ucapnya.

Saat ini penelitiannya masih berlanjut di belakang layar. Dia masih berhasrat membuktikan bahwa Borobudur memang berfungsi sebagai jam matahari. Selain itu, dia belum memiliki jawaban utuh mengenai Borobudur dan rasi bintang Orion.

Dari tiga misteri itu, Irma mengungkapkan, yang paling bagus progresnya adalah Borobudur sebagai jam matahari. Yang membanggakan, risetnya telah membawa Irma terbang ke Jepang September tahun lalu. Di sana dia mempresentasikan penelitiannya di observatorium Jepang pada International Conference on Oriental Astronomy. Pada 25-29 Juli nanti dia juga diundang ke Thailand untuk menyampaikan riset tentang Borobudur dan jam matahari di pertemuan astronomi Asia Pasifik. (*/c4/c9/kum)

Mungkin sudah cukup banyak orang yang meneliti Candi Borobudur. Tapi, yang dilakukan Irma Hariawang termasuk langka dan unik. Sebab, dia meneliti


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News