Istana Minta Penuntasan Krisis Air Baku di Jakarta

Istana Minta Penuntasan Krisis Air Baku di Jakarta
Istana Minta Penuntasan Krisis Air Baku di Jakarta
JAKARTA — Pascajebolnya tanggul Kalimalang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapat laporan perihal krisis air yang dirasakan warga DKI Jakarta termasuk lingkungan Istana Negara beberapa hari terakhir. Meski mengaku pasokan air sudah bisa diantisipasi, namun dampak jebolnya tanggul di Buaran, Jakarta Timur yang dikelola PT Palyja itu diharapkan segera diatasi.

"Insyallah memang tidak ada masalah. Tapi karena banyak yang bergantung pada pasokan air, Bapak Presiden meminta kepada kementerian PU agar betul-betul memerhatikan," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin pasha di Istana Negara, Senin (5/9).     

Krisis air ini sendiri terjadi sejak jebolnya tanggul Kalimalang atau Tarum Barat, pada 31 Agustus lalu. Padahal tanggul tersebut menjadi sumber utama air baku ke perusahaan pemasok air bersih di Jakarta, Aetra dan Palyja.

Krisis air bahkan memaksa pihak Istana Kepresidenan meminta bantuan suplai air bersih yang dikirim secara khusus setiap harinya. "Pihak istana Kepresidenan telah mengantisipasi dengan memesan air secara khusus kepada PT Palyja untuk memenuhi kebutuhan kita. Lingkungan istana juga diimbau untuk menggunakan air seperlunya," kata Julian.

JAKARTA — Pascajebolnya tanggul Kalimalang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapat laporan perihal krisis air yang dirasakan warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News