Istana Negara Dibidik Teroris, Begini Reaksi Presiden Jokowi

Istana Negara Dibidik Teroris, Begini Reaksi Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo menyapa para anggota GP Anshor usai mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Gedung GP Anshor, Jakarta, Minggu (11/12/2016).. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo tidak heran istana menjadi target utama rencana aksi bom bunuh diri. Dia menuturkan para pembuat teror itu bisa menyasar target atau tempat apapun. Mulai tempat ibadah, hotel, hingga kantor kedutaan.

”Masjid pernah, gereja pernah, hotel pernah, kedutaan pernah, jalan raya pernah. Jadi oleh sebab itu pemerintah dan rakyat, Polri, terutama kita, harus terus perangi (pelaku terror, red), terus,” ujar Jokowi usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H di Kantor Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jakarta Pusat, kemarin (11/12).

Bom yang menyasar masjid pernah terjadi pada 2011 lalu. Pada saat itu seorang pelaku teror meledakan diri di dalam masjid At Taqwa Mapolresta Cirebon.

Sedangkan bom yang menyasar gereja pernah terjadi pada pertengahan November lalu di Gereja Oikumene, Samarinda.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan tidak ada ruang sekecil apapun di Indonesia untuk terorisme. Oleh sebab itu, semua warga harus berperan aktif untuk menutup peluang terjadinya teror.

Memerangi teror bukan hanya tugas polisi saja. Meskipun begitu dia juga mengapresiasi Detasemen Khusus 88 Antiteror.  

”Densus 88 mengungkap rencana sebelum itu terlaksana, dan ini juga menunjukkan bahwa terorisme itu masih ada dan nyata masih bergerak di negara kita,” tegas dia. (wan/lum/jun)

 


JAKARTA - Presiden Joko Widodo tidak heran istana menjadi target utama rencana aksi bom bunuh diri. Dia menuturkan para pembuat teror itu bisa menyasar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News