Istana Pelajari Usul Bapak Kesejahteraan

Dianggap Bagian Manuver Politik Dasamuka Golkar

Istana Pelajari Usul Bapak Kesejahteraan
Istana Pelajari Usul Bapak Kesejahteraan
Meski begitu, Burhan -panggilan akrab Burhanuddin Muhtadi- mengakui Golkar tetap mendapatkan poin plus dari manuver Ricky tersebut. Burhan mengingatkan, selama ini Golkar kerap memainkan politik dasamuka alias bermain dengan banyak wajah.

Dalam kaitan itu, langkah Ricky melakui Cides secara tidak langsung ikut menetralkan posisi Golkar yang masih dalam pemerintahan. "Ada Ricky yang lembut memberikan penghargaan bagi SBY. Ada juga Bambang Soesatyo (anggota Komisi III DPR, Red) yang bermain dengan gaya agak keras," beber Burhan.

Dia menegaskan, gaya politik Golkar seperti orkestra. Karena itu, Golkar tidak dalam posisi melarang Ricky bermanuver. Begitu juga elite-elite Golkar yang mengkritik keras pemerintahan SBY. Misalnya, dalam kasus Bank Century  juga tidak dilarang. "Semua dibiarkan begitu saja oleh Golkar. Ini untuk memunculkan kesan meski menjadi bagian dari koalisi, Golkar bisa tetap kritis. Jadi, kadang kala memberikan tongkat, kadang carrot (wortel, Red)," kata Burhan, lantas tertawa.

Di pihak lain, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mendukung legasi SBY sebagai Bapak Kesejahteraan. Bahkan, menurut dia, SBY sebenarnya juga dianggap layak menyandang gelar Bapak Demokrasi. "Kita bicara jujur dan dengan hati nurani saja," ujar Hayono.

JAKARTA - Istana Kepresidenan masih berhati-hati dalam menanggapi usul pemberian gelar Bapak Kesejahteraan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News