Istana Pilih Timur Agar Polri Akur
Selasa, 05 Oktober 2010 – 06:00 WIB
Namun, siangnya, presiden akhirnya memilih Timur Pradopo. Julian mengatakan, selain kemampuan, presiden juga mempertimbangkan tingkat penerimaan calon di masyarakat dan internal Polri. "Jadi presiden hati-hati, mencermati wacana di masyarakat, dan memutuskan calon yang paling pas. Ini untuk kepentingan institusi Polri. Tidak ada unsur politis di sini," kata mantan Wakil Dekan FISIP UI itu.
Saat surat tengah dikirim ke DPR, kemarin petang sekitar pukul 17.45, Presiden SBY memanggil Kapolri Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri ke Istana Negara, Jakarta. Kapolri menghadap presiden sekitar 45 menit. "Ada perkembangan-perkembangan yang harus saya laporkan," kata Bambang usai bertemu presiden.
Kapolri enggan menjelaskan perkembangan yang ia maksud. "Itu nanti penjelasan Insya Allah besok (hari ini) dari Bapak Menko Polhukam dengan saya," kata Kapolri.
Sekitar satu jam setelah Kapolri menghadap SBY, Ketua DPR Marzuki Ali menggelar jumpa pers di gedung DPR. "Yang dicalonkan oleh Presiden adalah Timur Pradopo," katanya.
JAKARTA - Teka teki siapa calon Kapolri yang dipilih SBY akhirnya terjawab. Bukan Nanan Soekarna, bukan Imam Sudjarwo dan bukan Ito Sumardi. Presiden
BERITA TERKAIT
- Sampah Jakarta 8.200 Ton, DPRD Usulkan Tiru Singapura
- Kabar Terbaru dari Kapolres Metro Jakarta Utara Soal Kasus Kematian Taruna STIP Marunda
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua
- Jepang Sedang Siapkan Aturan Baru Bagi Pekerja Asing, Begini Harapan Menteri Ida Fauziyah
- 50 Tahun Berkiprah, ChildFund Targetkan Jangkau 5 Juta Anak Indonesia