Istri Driver Go-Car: Utang Nyawa Harus Dibayar Nyawa

Istri Driver Go-Car: Utang Nyawa Harus Dibayar Nyawa
Rozalina, 34, menangis saat pemakaman suaminya, Edward Limba di pemakaman Keluarga Candi Welan pukul 10.00 Wib. Foto: sumateraekspres/jpg

Diwartakan sebelumnya, Edward Limba, warga Jl Kedukan No 712-B, RT 24, RW 07, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I ditemukan tewas di kawasan sekitar Balai Penelitian Perkebunan (Balitbun) Sembawa.

Jasadnya ditemukan pada Senin (21/8), sekitar pukul 22.45 WIB. Wajahnya berlumur darah. Tangan kiri pakai jam, baju kaus hitam, dan bercelana pendek dengan ikat pinggang. Pada lehernya ada kawat sling.

Pukul 05.30 WIB, Selasa (22/8), mobil korban, Avanza G A/T warna abu-abu metalik BG 1103 QZ, ditemukan warga. Tepatnya di samping semak belukar Jl Kol Dhani Efendi, Lr Bersama, RT 14 RW 05, Kelurahan Talang Betutu, Sukarami, Palembang. Kondisinya kehabisan bahan bakar.

Di media sosial beredar capture aplikasi pemesanan Go-Car yang terekam pukul 18.27 WIB. Di bawah peta, ada status bertuliskan “jemput order ID R 1086189176.” Tertera nama Rohman dengan alamat Jl Jenderal Sudirman No 1072 Sei Pangeran, Kecamatan Ilir Timur I. Lalu ada tarif Rp213 ribu dengan jumlah lonjakan perjalanan Rp61 ribu.

Minggu (27/8) sore, Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel meringkus Dua terpaksa dipelor karena mencoba kabur dan melakukan perlawanan. Keduanya, Aldo alias Yangyang, warga Gandus dihadiahi lima timah panas dan Ari, warga Tangga Buntung tiga peluru. Sedangkan Ucok, warga Banyuasin, yang diduga menyediakan rumah tempat istirahat bagi para pelaku, dia tidak ditembak.

Seorang pelaku utama lain, Iw, masih dalam pengejaran. Awalnya, tim menangkap Aldo, sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin di kawasan 16 Ilir. Dari nyanyiannya ditangkaplah, Ari dan Ucok. Informasi yang dihimpun tadi malam, Aldo dan Iw (buron), sudah berencana melakukan perampokan sejak tiga bulan lalu.

Target mereka, para driver angkutan online. Tiga hari sebelum tanggal 21 Agustus, mereka kembali rapat di rumah Iw. Ikut juga Aldo. Selama tiga hari itu, mereka membagi tugas, menentukan calon korban dan menyiapkan alat-alat yang akan dibawa saat beraksi.

Pada 21 Agustus, pukul 08.00 WIB, mereka mulai beraksi. Tapi tiga kali order mereka dengan akun palsu bernama “Rohman” ditolak driver online.

Rosalina, istri Edward Limba, 35, driver Go-Car yang jadi korban pembunuhan sadis di Palembang, Sumsel, menyayangkan perbuatan para pelaku yang setega

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News