Istri Ferdy Sambo Mengaku Malu, Analisis Reza Indragiri: Ada Hal Buruk

Istri Ferdy Sambo Mengaku Malu, Analisis Reza Indragiri: Ada Hal Buruk
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri punya analisis tentang kata malu yang diucapkan istri Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

Kedua, mirip dengan malu jenis pertama, tetapi sisi diri atau perbuatan tersebut nyata-nyata bertentangan dengan standar moral. Contohnya, duta pola hidup sederhana tetapi ketahuan makan di restoran supermahal.

"Beda dengan ngupil yang pada dasarnya positif, makan di restoran mewah adalah ketidakpatutan. Saat ketidakpatutan itu diketahui pihak lain, itulah shame alias memalukan," lanjut Reza.

Nah, andaikan ada orang mengatakan 'saya malu', kata Reza, perlu kejelasan apakah yang dia maksud adalah malu atau memalukan. Untuk memastikannya, maka perlu dicek perbuatan orang itu sebelum perasaan tidak nyamannya terbit.

"Kalau perbuatannya umum, maka itu memang terwakili oleh kata 'malu'. Namun, kalau perbuatannya bertentangan dengan standar kepatutan, maka sebetulnya lebih tepat jika ia menggunakan kata 'memalukan'," tutur Reza.

Demikian juga, malu tidak sebatas didahului perbuatan yang dilakukan sendiri oleh orang yang bersangkutan. Bisa saja perasaan itu muncul akibat perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain.

"Jadi, perlu pula dicek, siapa atau pihak mana gerangan yang perbuatannya memantik terbitnya malu pada diri orang itu," lanjut pria yang pernah mengajar di STIK/PTIK tersebut.

Membandingkan Dua Ucapan Putri Candrawathi

Reza lantas membandingkan dua ucapan yang disampaikan Putri Candrawathi yang terbaru saat asesmen LPSK dengan ketika bicara kepada media di Mako Brimob.

"Lalu, bandingkan 'saya malu' dengan pernyataan 'saya ikhlas dan saya memaafkan'. Keduanya berbeda," ucapnya.

Reza Indragiri punya analisis tentang kata malu yang diucapkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang jadi saksi kunci pembunuhan brigadir J. Simak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News