Istri Suryadharma Ali Terima Setoran Masyarakat
jpnn.com - JAKARTA – Istri Suryadharma Ali, Wardatul Asriah bersama enam orang lainnya masuk ke dalam rombongan haji tahun 2012 sebagai pendamping amirul hajj. Padahal posisi pendamping untuk ketua rombongan haji itu tidak dikenal dalam Undang-Undang.
Para pendamping ilegal itu bisa masuk rombongan karena surat dari Kabag Tata Usaha Saeufuddin A Syafi'i yang ditujukan ke Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah saat itu.
“Yang dasarnya atas arahan menteri agama,” kata eks Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama, Ahmad Kartono saat bersaksi dalam persidangan untuk Suryadharma Ali di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/10).
Menurut Kartono, tujuh orang itu mendapat honor seperti anggota rombongan amirul hajj lainnya. Namun karena tidak diatur dalam undang-undang, tidak ada anggaran yang disiapkan untuk honor mereka.
Setelah berkonsultasi Dirjen Haji Anggito Abimanyu, lanjut Kartono, akhirnya diputuskan bahwa honor pendamping diambil dari setoran masyarakat calon jamaah haji alias BPIH.
“Pada saat itu Dirjen menyatakan karena ini nota resmi ada arahan menteri sudah direkrut saja. Dia menyetujui dengan anggaran BPIH bukan APBN,” ungkapnya.
Dalam surat dakwaan terhadap Suryadharma Ali disebutkan bahwa pada bulan Oktober 2012 dilakukan pembayaran terhadap tujuh orang pendamping yang bersumber dari BPIH dengan nilai total Rp 354.273.484. Wardatul Asriah sendiri menerima honor sejumlah Rp 56.378.212.(dil/jpnn)
JAKARTA – Istri Suryadharma Ali, Wardatul Asriah bersama enam orang lainnya masuk ke dalam rombongan haji tahun 2012 sebagai pendamping amirul
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini
- Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor Darah Demi Penuhi Kebutuhan Stok
- Cerita di Balik Gunung Terbersih di Indonesia, Kembang
- Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai dan BNN Bersinergi Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Jateng, Ini Hasilnya