Isu Hilang, Dusta Terbilang

Isu Hilang, Dusta Terbilang
Isu Hilang, Dusta Terbilang
Maka jangan heran bila pemberantasan korupsi sekarang ini hanya dipakai sebagai isu semata. Pemberantasan korupsi yang cuma seolah-olah. Galak di awal, tapi melempem di hari kemudian.

Lihat saja, waktu menangkap Nazaruddin, (eks) Bendahara Umum Partai Demokrat pimpinan Presiden Yudhoyono, ributnya minta ampun. Tapi setelah “Si Burung Nazar” berada di tangan KPK, nyanyian perampokan APBN oleh partai penguasa pun hilang ditelan bumi. KPK malah setali tiga uang dengan orang-orang Partai Demokrat yang menuding Nazar pembohong.

Indonesia di bawah rezim Yudhoyono periode kedua memang berubah menjadi negara produsen isu terbesar di muka bumi. Tiada hari tanpa isu. Sesama isu bisa saling menyingkirkan. Isu pemilu legislatif dan pilpres curang karena dikendalikan Mafia Pemilu, ditutup isu teroris yang ngebom hotel Ritz Carlton dan JW Marriot (17 Juli 2009).

Belakangan terbukti, tuduhan bahwa bom itu diledakan untuk menggagalkan pelantikan Yudhoyono-Boediono dusta belaka. Bahkan sampai hari ini, tak pernah ada kejelasan untuk apa para teroris itu meledakan bom di Indonesia. Yang kita tahu, setiap penguasa mendapat sorotan publik yang gencar, terutama yang menyangkut korupsi gila-gilaan di pusat kekuasaan, teroris selalu beraksi.

ESA hilang, dua terbilang. Ini motto pasukan TNI dari Divisi (Kodam III) Siliwangi yang bermarkas di Jawa Barat. Maksud motto ini selain untuk memompa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News