Isu Prabowo Mundur Jadi Capres 2024 Dinilai sebagai 'Black Campaign'

jpnn.com, JAKARTA - Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai iklim politik mulai menghangat bahkan black campaign pada tokoh potensial dalam Pilpres 2024 sudah terasa.
Arif mengatakan saat ini tokoh yang kuat rawan diteropa hoaks dan black campaign sebagai cara melemahkan tokoh tersebut.
Salah satu tokoh potensial yang rawan diterpa hoas adalah Prabowo Subianto.
"Dinamika politik kian menghangat seiring makin dekatnya pelaksanaan pemilu dan pilpres. Namun, cara politik demikian tentu tidak etis dan menabrak norma demokrasi,” ujarnya.
Kendati demikian, isu yang ditujukan kepada Prabowo juga berpotensi menjadi bumerang bagi penyebar hoaks tersebut.
"Sebab, justru membuat Prabowo makin di cintai rakyat dan membuat elektabilitasnya makin moncer," ungkap Arif.
Belakangan pesan berantai hoax bahwa Prabowo mundur dari kabinet dan dari pencalonan sebagai presiden 2024. Kabar kebohongan ini beredar di beberapa sosial media, YouTube, Facebook, dan WhatsApp.
Di YouTube, kabar hoax tersebut berjudul “Mengejutkan! Prabowo Mundur dari Jabatannya! Tak Ingin Terjerumus ke Jalan Busuk Jokowi. Video itu telah ditonton sebanyak 29 ribu kali.
Pengamat menilai iklim politik mulai menghangat bahkan black campaign sudah terasa, salah satunya yang menerpa Prabowo Subianto
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok