Italia Ancam Tutup Pelabuhan untuk Pengungsi

Italia Ancam Tutup Pelabuhan untuk Pengungsi
Pengungsi Libya mengantre untuk turun dari kapal di Pulau Lampedusa, Italia. Foto: AFP

Pemerintah Italia ingin proses permohonan suaka dilakukan di Libya. Hanya mereka yang loloslah yang berhak masuk Italia. Dengan begitu, diharapkan pencari suaka tidak membeludak seperti saat ini karena ada penyaringan lebih dahulu.

Yang menyaring adalah badan pengungsi PBB alias UNHCR. Imigran yang tiba karena alasan ekonomi bakal dipulangkan lagi ke negara asalnya.

Senada dengan Italia, PBB meminta negara-negara Eropa yang lain ikut membantu menampung para pengungsi yang baru datang.

Komisoner UNHCR Filippo Grandi menegaskan, Italia butuh dukungan dunia internasional untuk mengatasi lonjakan kedatangan para pengungsi. Pekan lalu saja sudah ada 12.600 imigran dan pengungsi yang tiba di pantai Italia.

”Usaha penyelamatan ini harus diteruskan dan diperkuat. Tapi, ini tidak bisa menjadi masalah Italia saja,” tegasnya. Negara-negara lain harus ikut mengulurkan tangan.

Imigran yang tiba di Italia memang bakal disebar ke negara-negara Eropa yang lain. Tapi, penyebarannya sangat lambat dan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang berdatangan.

Berdasar data UNHCR, sejak September 2015 hingga April 2017, ada 5.001 pencari suaka yang sudah direlokasi dari Italia ke 18 negara Eropa lainnya. Itu hanya 14 persen dari target awal, yaitu 34.953 orang.

Menurut Grandi, negara-negara Eropa lainnya harus benar-benar terlibat dalam sistem distribusi para imigran dan pengungsi tersebut. Dengan begitu, prosesnya bisa sesuai target. (AFP/BBC/AlJazeera/sha/c10/any)


Italia mulai kesal dengan negara-negara Eropa lainnya terkait urusan pengungsi Afrika Utara dan Timur Tengah. Pasalnya, selama ini hampir seluruh


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News