Ivermectin Kantongi EUA sebagai Obat Terapi Covid-19, LE: Alhamdulillah
"Sedangkan dampaknya, juga rata-rata penyintas merasakan berat setelah keluar dari rumah sakit. Saya merasakan kelumpuhan sementara, cepat cape, napas sengal tidak seperti semula," ungkap penyintas Covid-19 itu.
Oleh karena itu, dia menilai ivermectin ini seperti setetes air di tengah gurun. Ketika obat terapi Covid-19 yang lain mahalnya selangit, muncul obat yang murah dan rencananya akan diproduksi massal oleh BUMN dengan harga hanya Rp 7.000.
"Mudah-mudahan ivermectin menjadi alternatif yang sudah ditakdirkan oleh Allah. Sebuah hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menyampaikan, 'tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit itu'," pungkas aktivis NU tersebut. (fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Lukman Edy yang juga penyintas Covid-19 berharap produksi massal ivermectin bisa segera terealisasi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Saset Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya
- Karena Erick Thohir, Hanung Bramantyo Kembali Cinta Sepak Bola
- Forum Konsultasi Publik Demi Permudah Pelayanan Terkait OTSKK
- 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
- MMSGI Turut Beri Dana Apresiasi Prestasi Timnas U-23
- Dukung Pengembangan UMKM, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Cetak Rekor 30 Ribu Pengunjung