Jabar Terima Bantuan 50 Ribu Alat RDT serta Ribuan Alat Kesehatan
"Ini pekerjaan yang tidak mudah karena kita harus mengetes ribuan orang yang berpotensi tertular COVID-19," ujar Kang Emil.
Untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 secara optimal agar bisa mengambil kebijakan yang tepat, Jabar pun merujuk pola yang dilakukan oleh Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya.
Menurut Kang Emil, Jabar idealnya memiliki kurang lebih 300 ribu alat RDT untuk mengetes 0,6 persen dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.
Sementara saat ini, Jabar memiliki sekira 100 ribu alat RDT, termasuk bantuan dari Kementerian Kesehatan, BNPB (gugus tugas pusat), PT Jasa Madivest (BUMD), dan 50 ribu di antaranya dari bantuan Yayasan Budha Tzu Chi pada akhir Maret lalu.
"Dan hari ini (8/4) Budha Tzu Chi kembali menyumbangkan 50 ribu, sehingga total Jabar memiliki 150 ribu alat tes (RDT) COVID-19," ucap Kang Emil.
"Jadi kita cari lagi 150 ribu (alat RDT) lainnya dan sedang kami (Pemda Provinsi Jabar) upayakan mencari hingga ke berbagai negara," tegasnya.
Berikutnya, jika benteng pertahanan kedua berupa tes masif itu jebol, Kang Emil berujar bahwa logistik di rumah sakit menjadi benteng pertahanan terakhir dalam memerangi COVID-19.
Di situlah ventilator, hazmat, masker, pelindung wajah, dan peralatan penunjang APD lainnya dibutuhkan bagi para tenaga medis sebagai garda terdepan. Meski begitu, Kang Emil mengingatkan bahwa semua itu bisa diminimalisir jika masyarakat disiplin melakukan benteng pertahanan pertama.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menerima bantuan 50 ribu alat Rapid Diagnostic Test (RDT) serta ribuan alat kesehatan lainnya dari berbagai perusahaan
- Kinerja 2023 Positif, Chitose Internasional Rambah Bisnis Alat Kesehatan
- Bea Cukai Beri Izin Pembebasan Bea Masuk Impor Alat Kesehatan
- Prof Endang Soetari Sebut Nama KH Abdul Halim Paling Tepat untuk Bandara Kertajati
- Medan Hospital Expo ke-12 Tampilkan Alat Kesehatan Terkini, Ada Pengobatan Gratis
- Gakeslab Indonesia DKI Jakarta Lantik Pengurus Antarwaktu, Ini Program Kerjanya
- Begini Upaya idsMED Mengurangi Kerugian Sistemik Peredaran Alat Kesehatan Ilegal