Jacinda Ardern

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jacinda Ardern
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Hotel Kimpton Maa-Lai, Bangkok, Jumat (18/11) pagi. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Banyak penggemarnya ialah perempuan yang mengaguminya karena bisa menyeimbangkan karier politik dan rumah tangga.

Dia berbagi pengalaman mengasuh anak di media sosial, mulai dari perjuangan untuk membuat kue ulang tahun untuk putrinya, hingga menemukan noda krim popok di jaketnya setelah rapat seharian.

Akan tetapi, pada akhirnya ia memilih untuk mundur. 

Dia bisa saja bertahan dan bertarung lagi, tetapi dia tahu bahwa sekarang saat yang tepat untuk mundur.

‘’Politikus itu manusia. Kami memberikan semua yang kami bisa, selama kami bisa, dan kemudian inilah saatnya. Dan bagi saya, sudah waktunya. Saya tahu apa yang dibutuhkan pekerjaan ini, dan saya tahu bahwa saya tidak lagi memiliki cukup energi di dalam tangki untuk melakukannya dengan baik." Begitu ucapan Ardern ketika mengumumkan pengunduran diri.

Sebuah pelajaran politik penting telah diberikan oleh Ardern, yaitu berhenti pada saatnya. Para politisi Indonesia harus mendengar pesan ini. (**)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Karisma dan filosofi kepemimpinan Jacinda Ardern telah membuat namanya dikenal di seluruh dunia. Inilah contoh pemimpin yang tahu diri.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News