Jadi 'Langganan' KPK, Kejaksaan Agung Tak Juga Bebenah

Jadi 'Langganan' KPK, Kejaksaan Agung Tak Juga Bebenah
Gedung Kejaksaan Agung. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anak buah Jaksa Agung M Prasetyo seperti sudah menjadi langganan terlibat kasus dugaan suap yang ditangani KPK. Setelah duo jaksa Deviyanti Rochaeni dan Fahri Nurmello (2016), lalu Ahmad Fauzi (2016), Parlin Purba (2017), kini yang terbaru Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan, Rudi Indra Prasetya disikat KPK.

Pegiat antikorupsi Uchok Sky Khadafi mengatakan, sejak lama sudah ada jaksa yang ditangkap KPK namun sama sekali institusi kejaksaan tidak berbenah.

"Sejak ada jaksa ditangkap KPK, belum ada pembenahan atas anggotanya dari kejaksaan. Makanya satu per satu jaksa diciduk KPK," kata Uchok, Kamis (3/8) malam.

Dia mengatakan, maraknya jaksa yang ditangkap KPK memperlihatkan wajah hukum negeri ini lagi bobrok sekali. Sebab, kata dia, aparat hukum yang seharusnya menegak keadilan walau langit runtuh, malah mencari uang suap hingga akhirnya berurusan dengan KPK.

"Ini akibatnya jika aparat hukum memain-mainkan hukum untuk mencari duit sebagai tambahan penghasilan dengan cara bisa menghilangkan alat bukti yang mereka milik," katanya.

Jadi, kata Uchok, menetapkan orang sebagai tersangka bukan lagi karena ada dua alat bukti. "Tapi, duit yang bisa mengatur hukum, apakah tersangka mau dihentikan penyidikannya atau tetap dilanjutkan proses hukum sampai pengadilan," ungkapnya.

Karena itu, Uchok mengatakan, harus ada pembenahan mental aparat hukum negeri ini. Dia yakin, masih banyak aparat penegak hukum yang baik dan berintegritas. "Karena, masih banyak yang bagus, dan tidak bermental dari duit," tuntas Uchok. (boy/jpnn)


Anak buah Jaksa Agung M Prasetyo seperti sudah menjadi langganan terlibat kasus dugaan suap yang ditangani KPK. Setelah duo jaksa Deviyanti Rochaeni


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News