Jadi Presiden, Rizal Ramli Akan Kirim 100 Penjahat ke Pulau

Jadi Presiden, Rizal Ramli Akan Kirim 100 Penjahat ke Pulau
Menko Kemaritiman Rizal Ramli saat menghadiri Malam Budaya Menyongsong Badan Otorita Danau Toba, Jakarta, Rabu (25/5). Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi by: Ricardo/JPNN.com

"Jangan seperti sekarang. Karena ini yang bikin rusak, ini yang menghasilkan demokrasi kriminal. Kami ingin ubah. Karena demokrasi yang kriminal itu hanya membawa kesejahteraan kepada sebagian kecil elite," kata dia.

Menurutnya, partai politik selama ini mencari dana sendiri untuk menyalakan mesin politik. Hal itu sama seperti di Amerika Serikat yang mana partai politiknya dibiarkan mencari duit sendiri.

"Orang kaya banyak, bisnis banyak, mereka nyumbang. Kami nggak ada duit parpol nyolong di pemerintahan. Kami ikuti sistem Eropa yang juga berlaku di Inggris, Australia, New Zealand, parpol seluruhnya dibiayai oleh negara," kata Rizal.

Rizal juga pernah bertanya kepada Perdana Menteri Belanda berapa modal untuk menduduki jabatan tersebut. Rizal mengaku ditertawai saat itu.

Rizal menyampaikan, di Indonesia untuk menjadi seorang bupati membutuhkan modal Rp 10 miliar sampai Rp 50 miliar. Sedangkan menjadi anggota DPR perlu modal Rp 2,5 miliar.

"Dia bingung kok orang Indonesia kaya banget. Padahal Indonesia tuh ngutang sama Belanda, " tambahnya.

Oleh karena itu, masalah korupsi di Indonesia, menurut Rizal, bisa diubah dengan negara membiayai belanja partai politik.

Dengan begitu, partai politik akan mencari kadernya yang amanah, berkompeten dan berintegritas.

Rizal Ramli ingin menjadi presiden dengan harapan bisa memperbaiki sistem parpol di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News