Jadi Warisan Dunia, Omzet Batik Naik 300 Persen

Jadi Warisan Dunia, Omzet Batik Naik 300 Persen
Jadi Warisan Dunia, Omzet Batik Naik 300 Persen
Menurutnyam budaya adalah pilar untuk mensejahterakan. Industri budaya bukan pabrikasi atau replika-replika. Tapi di dalam produksi itu ada perencanaan, riset, planning, dan konservasi serta promosi. "Kita sudah masuk di era industri budaya," cetusnya.

Kendati demikian, pihaknya tidka akan berhenti mengaungkan batik, baik di dalam maupun di luar negeri. Karena batik akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengrajin batik.

Dia mencontohkan di Imogiri (Yogyakarya), sebagian besar pengrajin batik di sana adalah wanita. Kalau diseriusi membatik akan meningkatkan mata pencarian mereka. Artinya, tradisi-tradisi  setempat bisa menghidupi keseharian.

"Kalau akar budaya kuat, maka tidak akan terpengaruh krisis global. Ekspresi budaya sudah diakui dunia sebagai kekuatan, Indonesia global home of batik," kata Wiendu.(fat/jpnn)

JAKARTA - Sejak resmi dijadikan warisan dunia oleh badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) tahun 2009 lalu, omset batik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News