Jaga Produksi Pertanian Nasional, Kementan Paparkan Kebijakan Pemupukan Nasional

Jaga Produksi Pertanian Nasional, Kementan Paparkan Kebijakan Pemupukan Nasional
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Foto: dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik.

Sebab, jumlah ketersediaan pupuk subsidi yang ada saat ini sangat terbatas.

Salah satu sektor yang sangat menguntungkan bagi semua orang yaitu sektor pertanian.

Berbagai data menyebutkan pertanian merupakan sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi di tengah goncangan turbulensi pandemi Covid-19.

"Siapa yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain, itu karena bantalan ekonomi ada di pertanian. Pupuk adalah elemen utamanya dalam setiap menentukan produktivitas pertanian," kata SYL.

Namun, elemen utama pada pertanian tersebut jumlahnya semakin menipis. Belum lagi, dari sekian jumlah pupuk yang diproduksi itu berbahan utama unsur fosfat yang sebagian besar berasal dari Rusia dan Ukraina, yang saat ini sedang berperang.

Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk nasional mencapai 24 juta ton, sedangkan yang tersedia saat ini hanya 9 juta ton.

"Pupuk ini memang bukan langka tapi kurang. Oleh karena itu, kami harus bekerja lebih dan semakin berinovasi. Jadi kami harus cepat dan cermat terhadap berbagai masalah," imbuh SYL.

Pengalokasian pupuk subsidi harus berdasarkan data spasial lahan pertanian di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News