Jahat Enak

Oleh: Dahlan Iskan

Jahat Enak
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Nama anak ini Nasrullah. Ia datang menenteng sesuatu. Ada rodanya. Dibawa masuk ke kafe. Ternyata ia datang naik kendaraan roda satu. Dengan ransel di punggungnya.

Baca Juga:

Tidak ada tempat parkir kendaraan jenis itu di depan cafe. Juga takut hilang. Harganya Rp 55 juta.

Nasrullah menaruh ransel di atas meja. Membukanya. Mengeluarkan isinya.

Ampuuuuun!

Ia keluarkan kompor mini, timbangan, saringan, shower, teko kaca, dan penggilas kopi. Ia keluarga juga sachet (kantong plastik yang divakum) tipis berisi biji kopi yang sudah di-roster.

Nama-nama kopi itu, berikut dari mana asalnya, tertulis di sachetnya. Dari Colombia, Panama, Latumojong, dan Tretes. Yang dari Colombia tidak hanya satu jenis. Ada Emanuel Encro, ada Wush Wush, dan beberapa lagi yang saya tidak kuat mengingatnya.

Yang dari Panama pun ada jenis Elifa, Geisha, dan beberapa lagi. Yang Geisha pun ada yang dari kebun Santa Veresa dan dari Esmeralda.

Semua yang disebut tadi adalah kopi Arabica. Bukan Robusta.

Konon biji kopi khusus itu diselundupkan ke Tiongkok secara rahasia. Dimakan. Lalu, bijinya, diberakkan di Tiongkok. Saking ketatnya kontrol Panama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News