Jaksa Agung Antisipasi Tindak Pidana Pemilu
Cermati Penyelewengan Uang Negara
Jumat, 16 Januari 2009 – 01:08 WIB

Jaksa Agung Antisipasi Tindak Pidana Pemilu
JAKARTA - Perhelatan pemilihan umum yang tinggal hitungan hari menarik perhatian Jaksa Agung Hendarman Supandji. Sebab, pesta rakyat lima tahunan itu berpotensi menimbulkan berbagai pelanggaran. Terutama pelanggaran yang terkait tindak pidana pemilu.
”Saya minta seluruh Kajati (kepala Kejaksaan Tinggi) terus memonitor eskalasi politik di wilayah masing-masing,” kata Hendarman saat melantik empat Kajati di Sasana Baharuddin Lopa, Kejagung, Kamis (15/1). Jika ada pelanggaran yang mengarah kepada tindak pidana pemilu, dia meminta dilakukan penindakan secara tegas dan berkeadilan.
Hendarman juga mencermati bahwa pelaksanaan pemilu diperkirakan menimbulkan ekses pada penggunaan biaya tinggi. ”Tidak menutup kemungkinan terjadi penyalahgunaan keuangan negara,” kata mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) itu, lantas meminta seluruh Kajati meningkatkan kepekaan dalam melakukan pengawasan.
Dalam kesempatan itu, Hendarman melantik empat Kajati. Yaitu, B.D. Nainggolan sebagai Kajati Bengkulu, I Ketut Arthana (Kajati Lampung), Thomson Siagian (Kajati Kaltim), dan S.T. Burhanuddin (Kajati Maluku Utara). Dia juga melantik Soedibyo sebagai direktur Upaya Hukum, Eksekusi, dan Eksaminasi (Uheksi) pada JAM Pidana Umum (JAM Pidum), Iskamto (inspektur Tindak Pidana Khusus, Perdata dan Tata Usaha Negara pada JAM Was), dan Abdul Taufiq (direktur Uheksi pada JAM Pidsus).
JAKARTA - Perhelatan pemilihan umum yang tinggal hitungan hari menarik perhatian Jaksa Agung Hendarman Supandji. Sebab, pesta rakyat lima tahunan
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026