Jaksa Agung Harus Bebas Intervensi

Muncul Ide Kombinasi Luar-Dalam

Jaksa Agung Harus Bebas Intervensi
Jaksa Agung Harus Bebas Intervensi
Hasril mengaku memahami jika posisi Jaksa Agung dan Wakil Jaksa Agung bukan merupakan satu paket yang dipilih bersamaan. "Tapi mereka satu paket sebagai pimpinan," jelasnya. Jaksa Agung yang berasal dari non-karir, menurutnya bisa memilih pendampingnya dari internal yang kredibel. "Jangan sampai nanti malah jadi penghalang untuk melakukan reformasi di tubuh kejaksaan," sambungnya.

Lantas siapa figur yang cocok? Hasril sependapat dengan wacana menjadikan salah satu dari Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto sebagai Jaksa Agung, jika tidak terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun dia lebih cenderung memilih Busyro. "Keduanya sudah melewati tahapan dan seleksi (calon pimpinan KPK) yang ketat," paparnya.

Hasril juga menyebut nama Yunus Husein, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Harkristuti Harkrisnowo, Dirjen HAM Kemenkum HAM, sebagai pilihan untuk mengisi kursi nomor satu di korps Adhyaksa itu. Sementara calon dari internal, dari delapan pejabat eselon I, Hasril tidak menemukan nama yang cocok.

"Mungkin pilihan yang terbaik dari yang terburuk," katanya. "Meski dari internal, tapi harus yang memiliki resiko paling kecil, karena masing-masing sudah tahu kelebihan dan kekurangannya," imbuhnya.

JAKARTA - Rencana pergantian Jaksa Agung Hendarman Supandji terus mendapatkan perhatian publik. Sejumlah kalangan memberikan syarat bagi figur yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News