Jaksa Agung Lepas Nare dengan Isak Tangis

Jaksa Agung Lepas Nare dengan Isak Tangis
Jaksa Agung Lepas Nare dengan Isak Tangis

JAKARTA  - Suasana duka sangat terasa saat Jaksa Agung Hendarman Supandji memimpin upacara pelepasan jenazah almarhum Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau HM Djaenuddin Nare SH MM yang digelar di Ruang Sasana Dharma Pradata, Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (12/8) siang.

Sejak melangkah masuk ke ruang acara, wajah Jaksa Agung Hendarman memang sudah nampak bersedih. Begitu yang bersangkutan diminta menyampaikan pidato pelepasan, isak tangisnya pun tak terbendung lagi. “Saya mengenal baik almarhum. Hubungan kami semakin dekat saat saya memimpin Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor), dimana almarhum saat itu menjabat sebagai sekretaris,” ucap Hendarman terbata-bata sembari menahan isak tangisnya.

Isak tangis Hendarman yang seakan tertahan menambah haru-biru pelepasan jenazah almarhum Nare yang turut pula dihadiri Gubernur Riau Drs H Wan Abu Bakar MSi, mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP dan Kapolda Riau Brigjend Pol Hadiatmoko. Rusli Zainal juga nampak tidak kuat menahan isak tangisnya. Rusli bahkan mengantar jenazah almarhum Nare hingga sampai di pemakaman.

Dalam pidatonya, Hendarman menyebut almarhum Nare sebagai sosok jaksa sejati. Dedikasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaan yang diemban membuat nama Nare menjadi salah seorang jaksa yang karirnya dinilai cukup cemerlang. “31 tahun lebih almarhum membaktikan dirinya di lingkungan Kejaksaan Agung,” kata Hendarman masih terisak.

Hendarman pun mengajak segenap keluarga besar Kejaksaan Agung untuk mendoakan arwah Nare agar diterima di sisi Tuhan YME. “Kita tidak menyangka almarhum akan secepat ini meninggalkan kita. Mari kita doakan beliau agar arwahnya mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT,” harap Hendarman terbata-bata seakan tak sanggup lagi melanjutkan pidatonya.

Usai upacara pelepasan, Nare dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, kawasan Jakarta Selatan untuk dikebumikan. Nare diangkat menjadi Kajati Riau sejak 9 bulan yang lalu. Rencananya Nare yang dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 5 Februari 1954 akan dimutasi menjadi Kajati di Sulsel atau tanah kelahirannya.

Nare meninggalkan satu istri bernama Hartinah dan tiga orang anak, dua perempaun dan satu laki-laki. Nare meninggal di Rumah Sakit Awal Bross, Pekanbaru akibat serangan jantung usai menghadiri acara di KPU Riau pada Senin (11/8) malam sekitar pukul 23.15 WIB dalam usia 54 tahun 6 bulan.

Pada Selasa (12/8) pagi jenazah almarhum diterbangkan dengan menggunakan pesawat Lion dari Pekanbaru ke Jakarta. Tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.00 jenazah almarhum selanjutnya dibawa ke rumah pribadinya di kawasan Bintaro untuk disemayamkan sejenak. Selanjutnya jenazah almarhum dibawa ke Gedung Kejaksaan Agung untuk dilepas secara resmi dan selanjutnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.(eyd)

JAKARTA  - Suasana duka sangat terasa saat Jaksa Agung Hendarman Supandji memimpin upacara pelepasan jenazah almarhum Kepala Kejaksaan Tinggi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News