Jalan Parah, Gerabah Mudah Pecah

Jalan Parah, Gerabah Mudah Pecah
Jalan Parah, Gerabah Mudah Pecah
SERANG -- Distribusi kerajinan gerabah Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas, masih mengalami kendala akibat kondisi infrstruktur yang masih buruk. Sebagian barang yang diangkut pecah  karena berbenturan saat di perjalanan.

Wasitah, salah seorang pembeli asal Jakarta, mengatakan, dirinya terpaksa mengembalikan gerabah yang pecah dan retak kepada perajin untuk ditukar karena tak ingin rugi. “Jalannya berlubang sehingga ketika kendaraan lewat, gerabah pun ikut goyak dan saling berbenturan satu sama lainnya. Akibatnya gerabah pun retak dan pecah,” kata Wasitah, kepada Radar Banten (grup JPNN).

Menurut dia, sekali angkut dengan kendaraan truk ada kurang lebih 50 gerabah dengan beragam ukuran dan model. Namun, kondisi infrastruktur yang kurang mendukung membuat gerabah tidak utuh sampai tujuan karena ada beberapa gerabah yang pecah.

Didit, salah satu perajin gerabah, mengutarakan, jalan yang berlubang dan gergelombang di jalur Ciruas-Tirtayasa cukup menganggu distribusi barang. “Idealnya memang jalan yang dilewati barang pecah belah seperti gerabah itu mulus, tapi nyatanya berlubang dan bergelombang,” ujar Didit.

SERANG -- Distribusi kerajinan gerabah Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas, masih mengalami kendala akibat kondisi infrstruktur yang masih buruk. Sebagian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News