Jam Gadang dan Gerhana Bulan

Jam Gadang dan Gerhana Bulan
Gerhana Bulan. Ilustrasi Foto: Pixabay

Proses gerhana bulan, menurut dia, sudah mulai diamati sejak pukul 17.49. Bulan yang muncul sejak pukul 18.28, menyajikan gerhana bulan total pada pukul 19.51 dan puncaknya pukul 20.29.

“Pada dasarnya gerhana bulan biasa terjadi, bahkan hampir tiga kali dalam setahun. Namun, dapat diamati hanya di beberapa tempat. Sementara pada kesempatan kali ini ada beberapa momen yang terjadi sekaligus, yaitu fenomena bulan biru (bluemoon), bulan merah darah (bloodmoon) dan gerhana total (supermoon). Setelah semua proses selesai, bulan kembali seperti semula dan berakhir sekitar pukul 23.09,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga, Erwin Umar yang turut hadir berharap pengamatan gerhana bulan ini dapat menjadi hiburan, sekaligus edukasi bagi para pengunjung di sekitar Jam Gadang, menara yang selesai dibangun pada tahun 1926 itu. ”Kami sudah memberikan pengumuman jauh-jauh hari agar banyak yang berkumpul di sini dari berbagai kalangan. Semoga ini menambah wawasan bagi para pengunjung,” katanya.

Sementara Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias yang juga datang ke lokasi usai salat sunat khusuf di Masjid Agung Tengahsawah menyebutkan, wisata edukasi itu sekaligus mengajak masyarakat mensyukuri kuasa ilahi.

”Kami sudah mengimbau warga untuk salat gerhana di setiap masjid. Ini adalah kekuasan Tuhan yang tidak bisa diukur dengan sekadar sisi ilmiah. Inilah kebesaran Tuhan. Semua masjid ikut melaksanakan salat sunat. Jamaahnya ramai. Di Masjid Agung jamaah penuh sampai ke halaman. Saya sangat terharu sekali,” tutur Ramlan yang juga mengapresiasi jajaran BMKG yang sudah menyediakan peralatan agar dapat menjangkau banyak orang. (pe/jpnn)


Wali Kota Bukittingi Ramlan Nurmatias terharu dengan antusiasme warganya saat gerhana bulan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News