Jam Kerja Pelajar Internasional Dibatasi, Ada Kekhawatiran Australia Akan Kekurangan Pekerja
Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neil, mengatakan pemerintah melihat adanya keseimbangan dalam masalah pembatasan jam kerja bagi mahasiswa internasional.
"Mereka berada di sini sebagai mahasiswa dan juga sebagai pekerja," katanya kepada ABC.
"Mereka datang ke sini menggunakan visa pelajar, artinya mereka mendapatkan pendidikan berkualitas di negara kita, tapi mereka tidak bisa melakukannya kalau bekerja penuh waktu. Itulah mengapa aturan itu ada sebelumnya."
Clare mengatakan pelonggaran sebelumnya dilakukan terkait pandemi COVID, karena begitu kurangnya tenaga kerja saat itu.
"Saya kira tidak banyak warga Australia akan senang dengan pendapat kalau mereka datang sebagai mahasiswa internasional, kemudian menggunakan jalur ini untuk menjadi pekerja penuh waktu," katanya.
"Ini bukan hal yang benar dalam penggunaan visa pelajar."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Mulai 1 Juli, mahasiswa internasional di Australia hanya boleh bekerja selama 48 jam per dua minggu
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Bea Cukai Terus Genjot Ekspor dan Penyerapan Tenaga Kerja Lewat Fasilitas Kepabeanan
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara