Jangan Demi Ahok, Polisi Korbankan ?Tugas & Fungsinya

Jangan Demi Ahok, Polisi Korbankan ?Tugas & Fungsinya
Ahok. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, tindakan kepolisian menahan sejumlah aktivis jelang aksi Bela Islam 313 menunjukkan indikasi ketidakadilan.

"‎Tindakan polisi menangkap sejumlah aktivis itu memperlihatkan indikasi ketidakadilan terhadap rakyat Indonesia. Demi satu orang penista agama (terdakwa Basuki Tjahaja Purnama,red) polisi mengorbankan tugas dan fungsinya sebagai alat negara," ujar Andre di Jakarta, Senin (3/4).

Menurut Andre, kepolisian seharusnya menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. Bukan justru mengkriminalisasi umat Islam yang meminta aparat hukum menegakkan aturan.

"Umat Islam bermaksud menjaga kebhinekaan, Pancasila, dan NKRI, meminta hukum dalam kasus dugaan penistaan agama ditegakkan. Kok malah ditangkap, dugaannya tidak main-main lagi, makar terhadap pemerintah, apa iya," ucap tokoh muda Minang itu.

Andre kemudian mengingatkan kepolisian, jangan karena satu orang, mengorbankan segalanya. Karena dikhawatirkan justru memicu tingkat kepercayaan masyarakat pada Presiden Joko Widodo-Jusut Kalla menjadi kurang baik.

"Sulit dipisahkan, dulu Presiden Jokowi berjanji demokrasi akan berkembang lebih baik ke depan. Nyatanya, yang kritis karena melihat ada ketidakadilan dalam kasus Ahok malah dianggap makar lalu ditangkap," tutur Andre.

‎Andre kemudian mengajak umat Islam dan warga Jakarta, mensukseskan pilkada putaran kedua.

"Jakarta miniatur Indonesia, kemenangan di Jakarta akan mengembalikan demokrasi yang sehat secara bertahap pada 2019 mendatang. Mengembalikan polisi sebagai alat negara, bukan alat kekuasaan," pungkas Andre.(gir/jpnn)


Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, tindakan kepolisian menahan sejumlah aktivis


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News