Jangan Habiskan Warna untuk Elvis

LONDON – Elvis Presley tetap menjadi bintang rock paling terkenal dan dicintai sepanjang waktu. Namun, selama 21 tahun karirnya di panggung hiburan, sampai dia meninggal pada 1977 di usia 42, Elvis seolah menyimpan rahasia bagi penggemarnya.

  Dikutip dari Daily Mail Sabtu (28/6), Elvis jarang menghelat jumpa pers. Seluruh foto-foto resmi yang dipublikasikan berasal dari manajemennya dan dipilih dengan hati-hati oleh sang manajer, ”Colonel” Tom Parker.

  Tapi, di awal karirnya, ketika Heartbreak Hotel –salah satu single Elvis– mulai mendobrak tangga lagu Amerika Serikat (AS), semua berbeda. Perusahaan rekaman Elvis saat itu, RCA, menyewa fotografer freelance, Alfred Wertheimer, untuk menguntit bintang muda tersebut.

  Memulai tugasnya pada Maret 1956, Wertheimer bertemu Elvis di New York dan tak berhenti menjepretkan kameranya untuk menangkap aktivitas Elvis. Dia membidik hampir 4.000 gambar hitam-putih yang sebagian bagian besar tidak pernah dipublikasikan. Antara lain, ketika Elvis bercengkerama dengan ibunya, berenang bersama ayah dan adiknya, serta menghabiskan waktu di kereta dari Memphis ke New York.

  Seluruh foto jepretan Wertheimer tidak berwarna. ”Foto warna saat itu sangat mahal. Bos studio rekaman menganggap Elvis hanya bintang sesaat yang tidak tahan lama. Jadi, jangan habiskan warna untuk Elvis,” ujar Wertheimer mengutip pernyataan RCA dalam salah satu interview.

  Namun, prediksi itu tidak terbukti. Elvis terus melesat menjadi bintang rock. Awal musim panas pada 1956, namanya benar-benar cemerlang. Dengan keadaan itu, Parker, sang manajer, memutuskan bahwa tidak ada lagi media yang boleh berdekatan dengan anak emasnya tersebut. (tia)