Jangan Mau Ditipu Pemerintah dengan Mobil Murah

jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) merasa tertipu dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Menurut Ketua bidang Advokasi MTI, Dharmaningtyas, pemerintah ternyata tak merealisasikan janji untuk memperbaiki infrastruktur angkutan publik yang dijadikan salah satu alasan untuk menaikkan harga BBM.
"Kita itu sebetulnya sudah ditipu pemerintah. Dulu salah satu alasan harga BBM naik untuk pembangunan infrastruktur angkutan publik. Tapi hingga hari ini, belum ada kebijakan anggaran pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur angkutan publik itu," kata Dharmaningtyas dalam diskusi bertema 'Pro Kontra Kebijakan Mobil Murah', di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis, (26/9).
Demikian juga halnya dengan kebijakan mobil murah. Menurutnya, hal itu juga terindikasi membohongi rakyat.
"Rakyat itu sesungguhnya membutuhkan moda transportasi publik yang nyaman, aman, terjangkau dan aman. Kok diterjemahkan jadi mobil murah. Ini pemerintah asal ngomong namanya," tegas dia.
Yang lebih kontradiktif, program mobil murah justru disuarakan saat pemerintah tengah mengupayakan program pembatasan penggunaan mobil pribadi agar publik beralih ke angkutan umum. "Sekarang kok malah mendorong masyarakat membeli mobil dengan embel-embel murah tanpa memikirkan ketersediaan BBM," tanya dia.
Lebih lanjut Dharmaningtyas menyebut rezim yang berkuasa saat ini sebagai Rezim Bina Marga. "Mesti jalan yang di bangun negara relatif tidak bertambah, tapi anggaran Bina Marga yang hanya mengurusi pisik jalan dan jembatan melebihi anggaran Kementerian Perhubungan yang ditugasi mengurus transportasi darat, laut dan udara serta danau," ujarnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) merasa tertipu dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Menurut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pejabat BKD Sudah Mengucapkan Selamat kepada Peserta Tes PPPK Tahap 2
- Pak Ali Datang ke Lokasi Tes PPPK Tahap 2, Silakan Disimak Kalimatnya
- 6 Fakta Terbaru Pembunuhan Jurnalis Juwita, Asmara Rumit Oknum TNI AL Itu
- Puluhan Pelajar Nakal di Purwakarta Dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung
- Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter AY Naik Penyidikan
- Prabowo kepada Wartawan: Bagian Saya Marah-marahi Menteri, Nah Kalian Keluar