Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam

Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
Sekitar 50 delegasi Indonesia, turut menyaksikan penandatangan itu, termasuk Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Dubes RI untuk Irak, Dirjen Migas ESDM dan perwakilan BUMN. Foto: Don Kardono
Deputi Prime Minister Irak, Dr Hussein Al Shahristani sudah menawarkan ke Pertamina untuk kerjasama di bidang perminyakan sebagai minority participant di ladang minyak West Qurna 1, dengan kepemilikan 20%, yang sebelumnya dimiliki Exxon. Selain itu, Pertamina berharap mendapatkan pasokan crude oil dari Irak dalam jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan kilang minyak di Indonesia. Pertamina juga menawarkan investasi pengembangan sector public, seperti power plant, perumahan, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta membangun joint venture dalam pemenuhan kebutuhan jasa di sector migas.

Jangka pendek, Pertamina berupaya memperoleh kembali kontrak eksplorasi atas ladang minyak Block-3 Western Desert dan keterlibatan dalam proyek percepatan pengembangan Tuba Field. Pertamina pernah memenangkan kontrak pengelolaan kedua ladang minyak tersebut pada 2002, namun terhenti akibat invasi AS ke Irak 2003. Saat ini dikelola oleh Pemerintah Irak melalui South Oil Company (SOC), dan sudah berproduksi 400,000 bph. “Kunjungan kerja ke Irak ini sangat efektif dan dapat “bonus” merasakan getaran bom,” celetuk Hatta.

OPEC sendiri memberi kelonggaran kepada Irak untuk eksplorasi unlimited. Peluang seperti ini tidak banyak terjadi. Ada potensi, ada cadangan dalam jumlah besar dan jangka panjang, ada kemampuan teknis dan finansial, ada green light dari pemerintah, ada semangat untuk maju dan mencapai target, ada back ground sejarah yang mesra. “Lengkap sudah! Nunggu apa lagi?” ungkap Hatta yang dalam courtesy call dengan PM Irak Nouri Al Maliki, didampingi Wamen ESDM Susilo Siswoutomo, Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Dubes RI untuk Irak, Safzen Noerdin dan Deputi Menko Rizal Affandy Lukman itu.

“Saat ini ada 198 Perusahaan Milik Negara Irak, yang menguasai perekonomian negeri 1001 Malam ini. Saya yakin, ke depan pasti akan privatisasi. Pengusaha Indonesai silakan mengintip perusahaan apa saja yang bisa dimasuki? Jangan terlambat,” kata Ketua Umum PAN ini.

Buat apa menjalin kerjasama dengan Negeri 1001 konflik seperti Irak? Negara yang penduduknya sudah immun dengan suara bom? Yang –mungkin--

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News