Jangan Mudah Terprovokasi Konflik Rohingya
“Saya kira itu juga tidak relevan. Lalu di sini membikin aksi untuk menyerang agama tertentu. Bahkan melakukan demonstrasi di Candi Brobudur. Saya kira itu tidak tepat. Karena sejatinya masalah tersebut bukanlah isu agama.,” tuturnya..
Menurut dia, yang bisa dilakukan masyarakat saat ini yakni melakukan penekanan kepada pemerintah.
Sebab, pemerintah yang memiliki hak untuk bersuara di level ASEAN atau kepada PBB untuk menekan pemerintah Myanmar agar aparat militernya tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Harusnya seperti itu yang dilakukan. Yang bisa kita lakukan ini kan namanya second track diplomacy sebagai kekuatan masyarakat. Menyampaikan second track diplomacy itu harus ada di belakangnya pemerintah,” ujar pria yang ditunjuk sebagai pengembang organisasi NU di kawasan Timur Tengah ini.
Langkah lainnya, menurut pria yang pernah menempuh pendidikan master di Belanda ini, yakni dengan membikin solidaritas kemanusiaan melalui donasi.
“Tindakan kita sebagai warga negara Indonesia ya di situ itu. Selebihnya kita tidak bisa berbuat apa-apa karena itu sudah mencampuri urusan negara orang lain,” ujarnya. (jos/jpnn)
Masyarakat diminta waspada terhadap politisasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal terkait tragedi etnis Rohingya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023