Jangan Percaya 6 Stigma Negatif Terhadap Asuransi, Ini Faktanya

jpnn.com, JAKARTA - Asuransi pada dasarnya merupakan kebutuhan yang wajib disiapkan oleh setiap orang.
Terutama kebutuhan terhadap asuransi kesehatan yang sangat penting dimiliki
Hanya saja, semua hal harus didasarkan pada ketentuan polis, sehingga nasabah yang tak teliti membacanya akan merasa kecewa saat tak mampu mengajukan klaim perlindungan.
Inilah yang membuat asuransi dijauhi oleh sebagian orang yang menganggap asuransi tak menguntungkan dan malah merugikan nasabahnya.
Selain itu, ada beragam stigma negatif lainnya yang membuat masyarakat kehilangan kesempatan mendapatkan manfaat dan perlindungan dari asuransi.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah enam stigma negatif produk asuransi yang perlu dibuang jauh-jauh oleh masyarakat agar tak salah kaprah:
1. Dianggap Buang-Buang Uang
Manfaat utama dari asuransi adalah mengalihkan risiko atau masalah yang mungkin terjadi di masa depan ke pihak penyedia layanan.
Sda beragam stigma negatif lainnya yang membuat masyarakat kehilangan kesempatan mendapatkan manfaat dan perlindungan dari asuransi.
- Begini Kunci Jasindo Mencetak Kinerja Positif dan Perluas Pasar Asuransi
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Wujudkan Kepedulian Sosial, Asuransi Jasindo Salurkan Bantuan Sarana Prasarana
- Pentingnya Memiliki Asuransi Syariah dalam Manajemen Risiko & Melindungi Aset Kekayaan
- Prudential dan Standard Chartered Indonesia Meluncurkan PRUIncome Plus
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar