Jangan Sampai Anak Buruh Migran yang Hebat Diklaim Malaysia

Jangan Sampai Anak Buruh Migran yang Hebat Diklaim Malaysia
Seorang anak Buruh Migran Indonesia menggambar burung Garuda ketika mengikuti lomba di KRI Tawau, Sabtu (5/9). Semua anak BMI harus siap pulang ke Indonesia usai lulus bangku SMP. Foto: Hendra Prhasta/Radar Nunukan/JPNN

Pengiriman anak BMI sudah dimulai tahun ini. Sebanyak 200 siswa SMP dikirim ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Tidak hanya di Sebatik dan Nunukan, beberapa anak berprestasi bahkan ada yang diminta langsung oleh sekolah-sekolah di Bandung dan Bogor.

"Pendidikan di Indonesia lebih bagus. Itu yang selalu saya suarakan kepada peserta didik di Malaysia," kata Prof Ari.

Harapan besar KBRI saat ini adalah, anak-anak BMI yang menuntaskan pendidikan mereka di tanah air, tidak perlu kembali menjadi budak di Malaysia.

Anak-anak BMI yang kelak menuntaskan pendidikan lewat boarding school diharapkan lahir menjadi SDM yang terampil dan menjadi aset bangsa di masa mendatang.

"Saya tidak ingin anak-anak kita yang hebat-hebat itu diklaim Malaysia. Makanya semangat boarding school ini adalah meng-Indonesiakan anak Indonesia," tutup Prof Ari. (dra/ris/jpnn)

TAWAU - Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Prof Ari Purbayanto menyampaikan ultimatum kepada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News