Jangan Sampai Ridwan Kamil Bernasib seperti Dede Yusuf

Jangan Sampai Ridwan Kamil Bernasib seperti Dede Yusuf
Ridwan Kamil. Foto dok JPNN.com

Dia menambahkan, langkah Nasdem dengan mengambil momentum tersebut akan menbuat partai-partai lain berpikir dua kali untuk ikut dalam gerbong dukungan ke RK. Sementara partai politik lain yang sejak awal ingin mengusung RK juga akan mengambil sikap yang sama. "Situasi ini tentu akan menyandera RK dalam situasi politik yang tidak cukup nyaman," ujar Muradi.

Ketiga, Muradi menambahkan, RK juga berpotensi tersandera oleh politik kepentingan dari Partai Nasdem.

Meski Nasdem menegaskan tetap membuka ruang bagi dukungan bersama untuk RK, tapi sebagai yang pertama kali mengusung dan mendeklarasikan sebagai bakal cagub, partai besutan Surya Paloh itu memilih untuk membangun daya tawar politik kepada partai-partai politik lainnya.

Keempat, pascadeklarasi itu, akan mengubah peta politik di Jabar. Partai politik yang sejak awal menunggu waktu yang tepat kemudian melihat situasi tersebut bukan tidak mungkin akan membangun barisan yang lebih kokoh namun pragmatis.

Misalnya, Partai Golkar dan PDI Perjuangan yang kecil kemungkinannya melakukan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera, maka hal tersebut dimungkinkan untuk mengusung calon yang dianggap bisa mematahkan posisi politik RK di Jabar.

"Kelima, karena peta berubah maka potensi hasil survei akan mengubah hasil dari yang selama ini beredar dari hasil sejumlah survei di Jabar," jelas dia.

Artinya, dia menambahkan, jika sinisme menguat karena deklarasi yang terlalu dini untuk maju di Jabar, maka posisi RK berpotensi secara bertahap akan goyah juga dan tergeser dari puncak.

Jika situasi ini tidak dikelola dengan baik, maka nasib RK akan sama dengan seperti Dede Yusuf pada pilgub 2013, yang mana secara sistematis tergeser terjun bebas, dan kalah.

Deklarasi dukungan Partai Nasdem kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK) maju sebagai calon gubernur Jawa Barat, Minggu (19/3), berpotensi blunder

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News