Jangan Sudutkan SBY Dengan Kasus Penusukan Pengurus HKBP
Rabu, 15 September 2010 – 01:10 WIB
JAKARTA - Komisi VIII DPR yang membidangi agama meminta agar seluruh pihak tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan terkait insiden kekerasan berdarah terhadap pendeta dan pengurus majelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Bekasi, Minggu (12/9) lalu. Selain itu, jangan sampai kasus itu justru kasus yang sensitif itu dipolitisasi. Namun apapun hasil temuannya, sambung Ketua DPP Partai Demokrat itu, para pelakunya tetap harus dihukum sesuai peraturan perundang-undangan. "Kami menyesalkan terjadinya peristiwa itu dan mengutuk pelaku penusukan. Tapi mari kita percayakan dan serahkan kepada aparat yang berwenang untuk melakukan penangkapan dan pengusutan terhadap para pelaku," sambungnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Radityo Gambiro mengharapkan insiden kekerasan terhadap pengurus dan pendeta HKBP itu tidak memicu konflik agama. "Mohon agar jangan dilihat sebagai perseteruan yang dapat mengganggu kerukunan antarumat beragama. Insiden di Bekasi hendaknya ditelusuri secara mendalam dan seksama terlebih dulu apa yang menjadi sebab musababnya," ujar Radityo kepada JPNN, Selasa (14/9) petang.
Baca Juga:
Menurutnya, harus ada investigasi secara obyektif guna mendapatkan latar belakang penusukan itu. "Apakah insiden kriminal murni di lokasi, atau ada sebab lain," cetusnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi VIII DPR yang membidangi agama meminta agar seluruh pihak tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan terkait insiden kekerasan berdarah
BERITA TERKAIT
- Progres Penyediaan Listrik di IKN Dipastikan Lancar
- Ditjen Hubdat Gelar Bimtek Peningkatan Kinerja PPNS
- Ahmad Yohan DPR Kutuk Aksi Penyerangan Mahasiswa Katolik Saat Berdoa di Tangsel
- Pyridam Farma Distribusikan Obat Osteoporosis dari Swiss
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Penyelundupan Narkoba dalam Kaleng Susu Digagalkan Polri, Brigjen Mukti: Ini Modus Baru